Laporan Jurnalis Fakta Publik,Boalemo,Gorontalo.
FAKTAPUBLIK.ID-Keinginan orang tua mendidik anaknya masih berusia dini untuk segera dapat mengenal huruf, membaca, menulis dan menghitung adalah cara pembelajaran yang salah.
Penerapan cara belajar membaca, menghitung dan menulis dipandang sebagai pola yang bisa membuat fsikologi anak tertekan dan merampas kebahagiaan anak.
Menerapkan pembelajaran membaca,menulis dan menghitung kepada Anak usia dini, para guru dan orang tua dilarang melakukan tindakan pemaksaan.
Hal ini disampaikan oleh Daud Dukalang selaku Kepala Seksi Prasarana dan Sarana (Kasie Sarpras) Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo pada saat dirinya menghadiri rapat Pendidikan Berbasis Keluarga (PARENTING) yang digelar oleh TK Negeri 10 Mawar Tilamuta,bertempat Desa Lahumbo, Kabupaten Boalemo,Selasa (7/11/2023).
“Jangan paksa anak anak harus bisa menulis, misalnya menulis nama sekolah atau Kabupaten, begitu juga menghitung, jangan paksa mereka harus bisa mengerti perkalian atau pengurangan dan penambahan”, tambahnya.
Daud menerangkan bahwa pembelajaran baca tulis dan menghitung atau calistung yang dilakukan dengan cara cara memaksa sudah dilarang oleh pemerintah, sebab akan berdampak pada terganggunya mental anak.
“Ibu ibu tidak perlu khawatir ketika anak kita masuk SD belum tau menulis, belum tau membaca, belum tau menghitung. Semua sekolah SD sudah menerima ederan untuk tidak bisa lagi mempersyaratkan anak masuk kelas satu harus sudah bisa membaca, pemerintah sudah larang cara cara seperti itu” Kata Daud sambil menegaskan.
“Kalau masih ada sekolah SD begitu modelnya, segera lapor di Dinas Pendidikan” Katanya.
Selanjutnya Daud menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbudristek RI bersama dengan Kemendagri dan Kemenag telah menerapkan program Transisi PAUD ke SD, yakni menghapus tes baca, tulis, dan hitung (calistung) dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) pada jenjang SD/MI/sederajat.
“Sekarang ini ada program pemerintah transisi PAUD ke SD, sudah dilarang SD mensyaratkan tes baca, tulis, dan menghitung,” Kata Dia meyakinkan.
Daud berharap bahwa para guru dan orang tua dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dengan fokus pada kemampuan masing-masing anak.
“Misalnya memberikan sejumlah makanan ringan kepada anak anak, ajari mereka untuk bisa berhitung secara menyenangkan, tanyakan pada anak bahwa makanan ringan yang dia punya ada berapa,lalu yang dimakan sudah berapa, sisanya tinggal berapa,dengan catatan tidak ada pemaksaan kemampuan berpikir anak”, terang Daud.
Kasie Sarpras Dispora Boalemo itu mengatakan bahwa cara menerapkan pendidikan yang baik untuk anak usia dini adalah dengan cara menanamkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri di dalam hati dan pikiran masing masing anak.
“Berikanlah Pendidikan sesuai kemampuan otak masing masing anak, tanamkan kepada mereka bagaimana bisa bertanggung jawab dan percaya diri, misalnya kita ajari mereka untuk bisa menjaga barangnya sendiri,seperti menjaga buku dan alat tulis agar tidak cepat rusak, begitu juga dengan barang yang hanya dipinjam, ajari mereka untuk bisa menjaga barang tersebut “, imbuhnya.
Dengan menanamkan sikap tanggung jawab di hati dan pikiran anak, kata Daud, hal itu akan membentuk perilaku anak menjadi berakhlaq baik.
Tak sampai disitu, Daud juga berharap kepada orang tua yang memiliki anak usia nol sampai delapan tahun, agar senantiasa memanjatkan doa untuk anak anaknya disetiap waktu sebagaimana ajaran agama.
“Jangan lupa mendoakan anak, dalam tidurnya kita do’a kan agar jadi anak yang berbakti, tiap berangkat ke sekolah kita do’a kan agar jadi anak pandai dan berguna”, Harapnya.
Dia juga menekankan agar setiap orang tua dapat mengatur jadwal main anak di rumah serta orang tua diminta untuk tidak membiasakan anak anaknya dirumah menghabiskan waktu bermain HP.
“Kasih bermain HP mereka tapi jangan lama, cukup hanya 15 menit, dan selebihnya biarkan mereka bermain dengan sesama teman yang se usia mereka, atau bermain permainan apa saja yang bisa membuat mereka senang, kita atur mereka dan kita awasi ” Demikian harap kepala Seksi Prasarana dan Sarana Dispora Boalemo itu, Daud Dukalang,S,Pd.I.