FAKTAPUBLIK.ID, 17 Juni 2025 — Sebuah lompatan besar dalam pelayanan kesehatan masyarakat kembali ditorehkan oleh UPTD Puskesmas Botumoito. Menjadi satu dari empat Puskesmas Pelaksana Mandiri (KPM) terpilih di Kabupaten Boalemo, Botumoito kini resmi melaksanakan Pelatihan Digital Keterampilan Dasar bagi Kader Posyandu sebuah program strategis Kementerian Kesehatan RI yang bertujuan memperkuat peran vital kader sebagai ujung tombak layanan kesehatan masyarakat desa.
Pelatihan ini bukan sekadar program peningkatan kapasitas biasa. Dirancang dengan pendekatan berbasis digital dan inovatif, kader-kader Posyandu diberikan akses eksklusif ke sistem pembelajaran daring melalui platform Massive Open Online Course (MOOC). Teknologi ini menjadi senjata baru bagi kader dalam mencatat data kesehatan, pemantauan tumbuh kembang anak, hingga penyuluhan digital berbasis aplikasi.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga (3) hari, dengan materi yang disusun untuk memperkuat pemahaman kader mengenai tugas, fungsi, dan penggunaan teknologi digital dalam pelayanan Posyandu.
Kepala UPTD Puskesmas Botumoito, Israhmawaty Saripi, S.Tr.Kes, mengungkapkan rasa syukur dan komitmen penuh terhadap pelaksanaan Pelatihan Digital Keterampilan Dasar bagi Kader Posyandu yang diinisiasi Kementerian Kesehatan.
“Alhamdulillah, saya sebagai pimpinan sangat menyambut baik pelatihan ini. Ini bukan hanya penting, tapi sangat strategis. Kementerian Kesehatan telah memberikan peluang luar biasa untuk meningkatkan kapasitas kader, karena mereka inilah yang setiap hari hadir langsung di tengah masyarakat. Kader adalah ujung tombak layanan kesehatan kami di desa,” tegasnya penuh semangat.
Lebih jauh, Israhmawaty menekankan bahwa penguasaan teknologi digital kini bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mutlak dalam pelayanan kesehatan modern.”Pelatihan ini Insya Allah akan menjadi daya ungkit besar terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di tingkat dasar. Kader akan dibekali dengan keterampilan digital yang relevan dengan perkembangan zaman. Pencatatan data pertumbuhan anak, pemantauan gizi, hingga kegiatan penyuluhan kini harus dilakukan secara digital agar lebih efektif dan efisien,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa peserta pelatihan telah diseleksi berdasarkan ketentuan resmi dari Kementerian Kesehatan. Para kader yang terpilih adalah mereka yang telah memiliki perangkat Android dan kemampuan dasar dalam mengoperasikan komputer, sebagai prasyarat utama untuk mengikuti pelatihan berbasis daring secara optimal.
Program ini, menurutnya, adalah bagian dari transformasi besar-besaran dalam sistem Posyandu, dari metode manual ke digital, dari pola lama ke pendekatan yang lebih cepat, tepat, dan terintegrasi.
“Kami yakin, pelatihan ini akan membuka cakrawala baru bagi kader dalam memanfaatkan aplikasi digital untuk menunjang seluruh aktivitas Posyandu. Ini sangat sejalan dengan semangat transformasi digital yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Dan kami siap menjadi bagian dari perubahan itu,” pungkasnya dengan optimisme. (*) Ly