Laporan Jurnalis Fakta publik, N|Farlan
FAKTAPUBLIK.ID, BOALEMO – Hadir pada acara pencanangan refleksi satuan pendidikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8, SMA Negeri 2 Tilamuta yang dirangkaikan dengan Deklarasi Sekolah Anti Bullying atau Anti Perundungan, Kepala Desa Pangi,Jeni Djibu menyatakan bahwa deklarasi untuk mewujudkan sekolah anti perundungan adalah gagasan yang sangat brilian.
Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Desa Djeni Djibu saat diwawancarai oleh media ini, bertempat di Lapangan Pemuda Desa Pangi Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Senin (24/7/2023).

Gagasan yang brilian itu kata Jeni, perlu untuk didukung penuh oleh semua kalangan terutama orang tua siswa yang menempuh pendidikan di SMA Negeri 2 Tilamuta.
“Gagasan, inovasi SMA 2 Tilamuta perlu kita dukung, dimana gagasan itu menciptakan sekolah anti kekerasan,baik kekerasan fisik,non fisik atau lisan, saya rasa selagi itu baik,kita dukung sama sama” Harap Kades Jeni Djibu.
Tak sampai disitu,Kades Jeni membeberkan sejumlah fakta, bahwa pelajar pancasila yang dimiliki oleh SMA Negeri 2 Tilamuta, sebagian besar berasal dari kecamatan dulupi, termasuk berasal dari desa pangi yang ia pimpin.

“apalagi siswanya sebagian berasal dari kecamatan dulupi, termasuk dari desa pangi,saya rasa apa yang telah dilakukan oleh SMA 2 Tilamuta,menurut saya membanggakan” ungkapnya.
Menurut Jeni, bahwa kegiatan SMA Negeri 2 Tilamuta yang dilaksanakan di lapangan Desa Pangi menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi sebuah penghargaan besar bagi Pemerintah Desa Pangi.

“Saya bangga, dan saya merasa,bahwa ini sebuah penghargaan bagi kami, dimana SMA Negeri 2 Tilamuta telah memilih lapangan pemuda untuk pencangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8,dirangkaikan dengan Deklarasi Sekolah Anti kekerasan” Ucap Jeni Djibu.

Untuk itu Kepala Desa yang energik dan merakyat itu, menyampaikan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tilamuta, seraya berdoa kiranya SMA Negeri 2 Tilamuta menjadi sekolah terdepan,bahkan ia pun berasumsi bahwa SMA Negeri 2 Tilamuta adalah satu satunya sekolah di Kabupaten Boalemo yang pertama kali mendeklarasikan sebagai sekolah anti kekerasan.








