FAKTAPUBLIK.ID– Setelah para pemuda tanah air bersatu dan mengikrarkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,maka hanya memerlukan waktu 18 tahun perjuangan bangsa Indonesia terlepas dari penjajah menempuh kemerdekaan di tahun 1945.
Waktu itu perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan. Para penduduk yang menempati suatu wilayah, hanya berjuang diwilayahnya masing-masing.
Perjuangan ini yang disebut oleh Ketua DPRD Kabupaten Boalemo,Eka Putra Noho, menjadi awal mula terbentuknya persatuan para pemuda dan bangsa Indonesia berjuang mengusir penjajah secara bersamaan hingga mencapai kemerdekaan dan berdiri menjadi satu negara Kesatuan Republik Indonesia.
Eka Putra Noho menerangkan, bahwa diwaktu itu perjuangan para pemuda jauh dari fasilitas teknologi, namun bisa berkumpul dan bersatu dengan semangat jiwa rela berkorban dan bersumpah menyatakan, Sumpah Pemuda,Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
“Kita harus mengenang kembali bagaimana pemuda waktu itu, mereka bisa berkumpul tanpa ada Henpon atau berita seperti di media sekarang,tapi mereka bisa berkumpul,bisa bersatu,menggaungkan sumpah pemuda pada waktu itu”, Kata Ketua DPRD Eka Putra Noho kepada faktapublik.id, Senin (28/10/2024).
Mencermati perjuangan para pemuda yang begitu sulit di kala itu,Eka Putra Noho mengajak kepada seluruh para pemuda boalemo, agar menjadi pemuda yang tangguh,terampil, dalam menghadapi tantangan zaman,terutama para pemuda diharapkan bisa melakukan terobosan terobosan baru atau berinovasi bisa menciptakan lapangan kerja.
“Karena sekarang pemuda pemuda sepertinya mulai pesimis,jadi yang diharapkan pemuda yang optimis,
pemuda harus memperlihatkan kemampuannya, bukan saja pemuda yang hanya mencari lapangan kerja,melainkan pemuda yang bisa menciptakan lapangan kerja. Ly.
