FAKTAPUBLIK.ID — UPTD Puskesmas Botumoito melalui Tim Pengelola Program Gizi melaksanakan kegiatan Investigasi Kasus Masalah Gizi selama bulan Oktober 2025. Kegiatan bertujuan untuk menelusuri akar penyebab terjadinya masalah gizi pada individu maupun kelompok, seperti wasting (gizi kurus), stunting (pendek), dan underweight (berat badan kurang).
Kepala UPTD Puskesmas Botumoito, Israhmawaty Saripi, S, Tr, Kes, menyampaikan bahwa kegiatan investigasi ini merupakan bagian penting dari upaya percepatan penurunan stunting sekaligus evaluasi efektivitas program gizi yang selama ini telah dijalankan di wilayah kerja Puskesmas Botumoito.
“Berbagai program kami jalankan sebagai upaya percepatan penurunan stunting di wilayah kerja Botumoito, salah satunya melalui kegiatan investigasi masalah gizi. Dengan kegiatan ini, kami berharap masalah gizi pada anak dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga bisa menekan angka stunting baru bahkan menuju nol kasus baru,” ungkap Kapus Israhmawaty Saripi.
Dalam pelaksanaannya, tim Nakes melakukan sejumlah tahapan, mulai dari identifikasi kasus, pengkajian data awal, hingga wawancara (anamnesis) terhadap pasien dan keluarga. Data yang dikumpulkan mencakup pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas), pemeriksaan klinis, serta penilaian kondisi sosial ekonomi keluarga.

Selain itu, tim Nakes juga menelusuri faktor penyebab tidak langsung seperti ketersediaan pangan di rumah tangga, pola pengasuhan anak (termasuk pemberian ASI dan MPASI), akses terhadap sanitasi, serta pelayanan kesehatan. Investigasi turut menyoroti kondisi lingkungan rumah, kebersihan, dan ketersediaan air bersih sebagai faktor risiko pemicu masalah gizi maupun penyakit infeksi.
Melalui langkah sistematis ini, Puskesmas Botumoito bertekad menjadikan kegiatan investigasi gizi sebagai strategi deteksi dini dan pencegahan kasus gizi buruk, sekaligus memperkuat peran puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Botumoito. (Ly)











