FAKTAPUBLIK.ID – Bupati Boalemo, Drs. Rum Pagau, menegaskan komitmennya dalam menanggulangi malaria di Kabupaten Boalemo dengan membuka Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk Penanggulangan Malaria. Acara yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo pada Jumat (7/3/2025) ini dihadiri oleh tim Kerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Forkopimda, pimpinan OPD terkait, serta para camat se-Kabupaten Boalemo.
Dalam sambutannya, Bupati Rum Pagau menekankan pentingnya pencegahan dan pengendalian malaria melalui koordinasi lintas sektor. Ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah membentuk Forum Nasional Gerakan Berantas Kembali Malaria sebagai wadah koordinasi dalam upaya percepatan eliminasi malaria.
“Kami telah mengambil langkah-langkah strategis dalam penanggulangan malaria. Kabupaten Boalemo sudah memasuki tahapan akselerasi, yaitu percepatan penurunan kasus di daerah dengan tingkat endemitas tinggi. Setelah itu, kita akan memasuki tahapan intensifikasi untuk mengurangi penularan di daerah dengan endemitas sedang, dilanjutkan dengan tahapan pembebasan dan pemeliharaan hingga benar-benar bebas malaria,” ujar Bupati.
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, angka kasus malaria di Boalemo menunjukkan tren penurunan, meskipun masih menyebar di seluruh kecamatan. Pada tahun 2023 tercatat 514 kasus, turun menjadi 485 kasus pada tahun 2024, dan hingga Maret 2025 tercatat 154 kasus.
Menanggapi hal tersebut, Bupati menegaskan kepada seluruh OPD terkait agar bekerja sama dalam pengendalian kasus malaria. Ia mengingatkan bahwa malaria bukan penyakit yang bisa dianggap remeh, karena jika tidak ditangani serius, dapat berujung pada kematian.
Selain itu, Bupati Rum Pagau juga memberikan instruksi tegas kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas di Boalemo agar mengutamakan keselamatan pasien di atas administrasi.
“Jangan tanyakan BPJS atau KTP terlebih dahulu, selamatkan dulu nyawa pasien! Urusan administrasi bisa diurus belakangan. Saya tidak akan segan mengambil tindakan tegas jika ada tenaga kesehatan yang mengabaikan pasien hanya karena alasan administrasi,” tegasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten Boalemo berharap dapat mempercepat eliminasi malaria dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.(*) Ly