Warga Diloato Murka Lagi, “Demo” di Kantor Bupati, Rahmat Ismail: Kami Tidak Mau Dipimpin Kades Anton Naki

Laporan Jurnalis Fakta Publik|Boalemo

FAKTAPUBLIK. ID, BOALEMO – Persoalan Kades Diloato Anton Naki yang diduga kuat telah melakukan perselingkuhan dengan Sekertaris Desa telah memasuki babak baru.

Kades Diloato yang telah menjadi  mantan narapidana itu, kini dikembalikan sebagai kepala desa,dan dilantik oleh Penjabat Bupati Boalemo, Sherman Moridu pada Kamis (10/11/2023).

Atas pelantikan tersebut, Masyarakat Desa Diloato, dengan jumlah masa yang lebih besar, kembali mendatangi kantor Bupati Boalemo pada Jumat,(11/8/2023), dengan membawa beberapa tuntutan diantaranya,meminta kepada Penjabat Bupati Sherman Moridu untuk bertanggung jawab karena telah mengabaikan hasil Pleno BPD Desa Diloato.

Selain itu Penjabat Bupati Sherman dinilai sengaja tidak mengindahkan fakta integritas yang sudah jelas mengatur bahwa,kepala desa akan diberhentikan, dipecat dari jabatannya apabila melakukan pelanggaran, baik melakukan pelanggaran moral, etika dan pelanggaran hukum.

Rahmat Ismail, Selaku Tokoh Masyarakat Diloato sangat menyayangkan bahwa persoalan Kades Anton Naki sudah mengalami tiga kali pergantian kepala daerah,namun kata dia tidak ada satu pun yang bisa menjadi pemberi keadilan bagi masyarakat Diloato.

Atas persoalan ini, Rahmat membeberkan, bahwa apabila pemerintah daerah tidak mampu memberi keadilan, maka dikhawatirkan masyarakat desa Diloato yang dalam jumlah mayoritas akan melakukan tindakan tindakan anarkisme yang menimbulkan perpecahan hingga menjadi konflik massal. .

“Keresahan ini dikhawatirkan akan menimbulkan anarkisme, terjadi perpecahan dan akan menjadi konflik massal” Kata Rahmat kepada Media ini.

Rahmat menambahkan, bahwa meskipun pelantikan Anton Naki sebagai kepala desa sudah berdasarkan regulasi yang ada, namun lagi lagi kata dia, masyarakat tetap tidak akan mau dipimpin oleh kepala desa mantan narapidana yang tersangkut perzinahan.

“Kami tetap pada komitmen awal menolak kepemimpinan Anton Naki sebagai kepala Desa Diloato yang jelas jelas melakukan kasus Amoral, apapun alasannya Kades Anton Naki tidak bisa jadi pemimpin di desa kami” Ucapnya.

Di kesempatan itu, sejumlah persoalan pun terungkap, diantaranya kata Rahmat,bahwa Kades Diloato Anton Naki diduga telah menggelapkan dana Bumdes kurang lebih Lima Ratus Juta Rupiah.

“Menurut data yang ada di kami, dana Bumdes yang berjumlah 300 juta sekian, tambah laba selama dua tahun diperkirakan kurang lebih 500 jutaan, itu hilang tidak ada saldo direkoning bumdes,” Lanjut Dia

“Laporan kemarin pada semester 1 tahun 2022,laporannya ada tapi uangnya tidak ada. Masuk pada semester 2,laporannya tidak ada dan uang di rekening tinggal 4 juta sekian, itu yang dipertanyakan,dan ini sudah kami laporkan ke kejaksaan, semoga persoalan ini dibuka secara transparan tidak ada intervensi darimana pun ” Demikan kata Rahmat Ismail.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *