Pesan Kadis Irwan Dai Kepada Para Guru

FAKTAPUBLIK.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo,Provinsi Gorontalo,Irwan Dai berpesan kepada para guru agar bisa menghindari dosa besar ketika menjalankan tugas di sekolah maupun di luar sekolah. Pesan agar menghindari dosa besar itu diuraikan menjandi empat poin, yakni hindari perundungan atau kekerasan, baik kekerasan pisik, maupun kekerasan melalui ucapan atau lisan, hindari penyalahgunaan narkotika dan obat obat terlarang, hindari pelecehan seksual, dan hindari intoleransi.

“Hindari empat dosa besar itu, guru itu di guguh,di tiru,dan ada satu lagi meskipun kita beda agama tetapi kita harus saling menghargai, menghormati, saling memberi kesempatan,ini juga penting hindari intoleransi, ” Kata Kadis Irwan Dai.

Pesan itu disampaikan Irwan Dai saat dirinya menghadiri acara pisah sambut kepala sekolah dan pelepasan guru SD Negeri 01 Tilamuta pada kamis, (25/7/2024) di SDN 01 Tilamuta, Desa Hungayonaa.

Pada kesempatan itu pun Irwan Dai berbagi pengalaman yang pernah ia alami saat menjadi guru hingga diangkat menjadi kepala sekolah.

Salah satu pengalaman yang ia ceritakan adalah, bahwa saat pertama kali diangkat menjadi kepala sekolah, kegiatan yang menjadi prioritas penting yang ia lakukan adalah silahturahmi.

Menurutnya setiap guru dan kepala sekolah wajib melakukan silaturahmi ketika berada di tempat tugas yang baru.

“Kalau kita rajin bersilahturahmi maka apaun pekerjaan kita pasti menjadi mudah, karena dengan silahturahmi itu kita mendapat dukungan dari orang orang disekitar kita, ” Kata Dia.

Tak sampai disitu, sebagai Kepala Dinas Pendidikan yang dikenal memiliki pikiran positif yang berlimpah, Irwan Dai hadir dalam acara itu menyampaikan kalimat kalimat yang inspiratif.

Baginya seseorang jika ingin mendapatkan kesuksesan yang besar maka memerlukan dukungan dan kerja sama dari orang lain, dan sebaliknya, untuk mendapatkan dukungan dan kerja sama itu, diperlukan kemampuan di dalam memimpin.

Irwan Dai berharap, setiap guru dan kepala sekolah jika berada di tempat tugas yang baru, tidak perlu memamerkan kehebatan dan kemampuan pribadi.

“Tapi kalau pertama masuk sekolah sudah memperlihatkan guru yang paling hebat, guru yang paling berpengalaman, nah kita susah untuk mendapat dukungan dari orang lain,” Ungkapnya.

“Walaupun kita hebat tapi ketika pindah di sekolah lain, maka suasananya pun lain, “Begitu yang dikatakan Irwan hingga ia mengulangi kalimat itu lebih dari satu kali. (FP).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *