Dinas Pendidikan Boalemo Siap Kawal Transparansi dan Akuntabilitas SPMB 2025

FAKTAPUBLIK.ID, — Pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang kini menjadi salah satu fokus utama di tingkat nasional. Terkait dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo, Drs. Irwan Dai, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa SPMB merupakan bagian dari langkah strategis pengembangan sumber daya manusia unggul, sebagaimana tertuang dalam Program Asta Cita Presiden.

Sistem ini dirancang untuk menciptakan pemerataan akses pendidikan yang adil, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.

“Dalam konsolidasi nasional kemarin di Depok, salah satu isu strategis yang ditekankan adalah pengembangan SDM unggul, poin keempat dari Asta Cita. Dari delapan isu strategis yang diturunkan, SPMB menjadi langkah nyata yang langsung diinstruksikan Presiden melalui sidang kabinet,” ungkap Irwan, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (07/05/2025).

Sistem penerimaan peserta didik baru yang sebelumnya dikenal dengan PPDB kini resmi berganti nama menjadi SPMB, sebagaimana tertuang dalam Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025. Perubahan nama ini bukan sekadar simbolik, tetapi merupakan penegasan arah baru dalam sistem rekrutmen siswa yang lebih inklusif, transparan, dan adil.

Irwan menjelaskan bahwa SPMB mengatur penerimaan siswa melalui empat jalur, yaitu jalur domisili, jalur afirmasi, jalur prestasi, dan jalur mutasi.

“Jalur domisili adalah untuk siswa yang tinggal dekat dengan sekolah. Ini berdasarkan peta wilayah yang telah dihitung secara teknis, agar semua sekolah mendapatkan siswa baru secara merata,” jelasnya.

Sementara itu, jalur afirmasi memberi peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa mengenyam pendidikan di sekolah negeri.

Adapun jalur prestasi ditujukan bagi siswa yang memiliki capaian akademik maupun non-akademik. “Nilai rapor menjadi acuan utama untuk akademik. Sedangkan untuk non-akademik, siswa yang punya prestasi di bidang olahraga, seni, hingga lomba seperti O2SN atau FLS2N bisa mendaftar lewat jalur ini,” tambah Irwan.

Yang terakhir adalah jalur mutasi, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari orang tua yang pindah domisili karena alasan pekerjaan atau penugasan, seperti perpindahan dari Kota Gorontalo ke Kabupaten Boalemo.

Setiap jalur memiliki proporsi penerimaan yang telah ditentukan, yakni jalur domisili 45%, jalur afirmasi dan prestasi masing-masing 25%, serta jalur mutasi 5%.

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan bahwa proses SPMB mulai dari tahap perencanaan hingga seleksi harus dikawal dengan prinsip transparansi dan partisipasi luas dari semua unsur.

“Tema Hardiknas kemarin, ‘Partisipasi Semesta untuk Mewujudkan Pendidikan Merata untuk Semua’, harus jadi semangat kita semua. Pemerintah pusat dan daerah, tokoh pendidikan, tokoh budaya, tokoh agama, serta lembaga swasta harus bersatu padu untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik dan merata,” tuturnya.

Ia pun berharap pelaksanaan SPMB tahun ini dapat memberikan ruang yang adil dan mendorong anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah untuk berkembang lebih optimal secara fisiologis dan sosial.

“Kalau anak belajar di dekat rumahnya, itu bisa lebih nyaman secara psikologis dan mendukung tumbuh kembang mereka. Harapan kami, SPMB ini bisa menjadi titik awal transformasi pendidikan yang merata dan bermutu untuk semua,” pungkasnya.(*) Lyli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *