FAKTAPUBLIK.ID, BOALEMO – Mencermati perkembangan persoalan yang terjadi di Desa Diloato terhadap perihal masyarakat yang tidak mau lagi di pimpin oleh Kades Anton Naki karena tersandung kasus perzinahan dengan seorang perempuan yang bekerja sebagai Sekretaris Desa Diloato yang juga istri dari salah seorang anggota BPD Desa Diloato Kecamatan Paguyaman, kini persoalannya semakin meluas dan mencekam.
Meluasnya persoalan tersebut dikarenakan Pj. Bupati Boalemo, Sherman Moridu mengambil keputusan dengan melantik kembali mantan Narapidana Anton Naki menjadi kepala Desa Diloato definitif.
Keputusan Pj Bupati Sherman tersebut justru membangunkan amarah rakyat Desa Diloato,karena keputusan itu dinilai tidak profesional dan tidak bijaksana serta telah melukai hati para tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan masyarakat Desa Diloato pada Umumnya.
Padahal sebelumnya Pj Bupati Sherman telah mengetahui dan menerima hasil paripurna,pleno BPD Desa Diloato yang keputusannya menonaktifkan Kades Anton Naki secara Permanen.
Pj Bupati Sherman terkesan mengabaikan pleno BPD Diloato sehingga oleh rakyat,Pj Bupati Sherman dianggap tidak menghargai rakyat Diloato yang sudah jelas dalam Undang undang sebagai pemilik kedaulatan.
Lebih disayangkan lagi,Pj Bupati Boalemo tidak pernah menanggapi persoalan tersebut sehingga memunculkan spekulasi bahwa Pj Bupati Boalemo Sherman Moridu seakan sudah berada dibawah tekanan elit Politik sehingga berpura-pura tidak tau.
Segala bentuk pernyataan ini adalah disampaikan langsung oleh Rahmat Ismail yang juga selaku tokoh pemuda di Desa Diloato saat dirinya diwawancarai oleh Media ini,Selasa (15/8/2023).
“Kami bertanya tanya ada apa sebetulnya dibalik keputusan Pak Bupati, ada apa sebenarnya dibalik pengaktifan Anton Naki” Kata Dia.
“Jangan hanya kepentingan Politik, Kepentingan Kelompok atau para elit politik, kepentingan elit pejabat, kami rakyat kecil dikorbankan” Ucap Rahmat.
Untuk itu dengan tegas Rahmat Ismail Mengatakan bahwa Rakyat sebagai pemilik kedaulatan tidak menerima Anton Naki sebagai Kepala Desa Diloato, dan meminta kepada Pj Bupati Boalemo, Sherman Moridu agar menerbitkan SK pemberhentian Kepala Desa Anton Naki dan diberhentikan secara permanen.
“Seorang Penzina Haram Memimpin Desa Diloato. Untuk itu kami mohon perhatian dari Pemerintah Daerah Boalemo jika tidak menginginkan Desa Diloato terus bermasalah maka segera menerbitkan SK pemberhentian secara permanen Kepada Kepala Desa Anton Naki” Ungkap Rahmat.
“Itu yang menjadi tuntutan kami dan harus ada perhatian khusus dari Penjabat Bupati Sherman sebelum dilaksanakan turnamen sepak bola di Desa Diloato”
“Yang kami khawatir Jagan sampai terlaksananya turnamen sepak bola,ini justru memancing situasi mengarah pada konflik yang lebih besar lagi” Lanjutnya
“Jangan nanti menunggu ada korban baru turun dan mengambil sikap tegas” Kata Dia.
Lebih lanjut dikabarkan bahwa pada Jumaat (18/8/2023) Masyarakat Desa Diloato kembali melakukan unjuk rasa dan berhasil menduduki Kantor Desa Diloato.
Sementara itu, berdasarkan vidio yang dibagikan oleh Rahmat Ismail kepada Wartawan Media ini, bahwa pada sabtu malam (malam minggu) terjadi konflik lisan (adu mulut) antara pengurus ta mirul mesjid dengan salah seseorang pengurus Karang Taruhan hingga nyaris adu jatos.

“Ini Kondisi tadi terkait akan dilaksanakan doa bersama di Mesjid, kegiatan itu menuwai protes,alasannya tidak ada koordinasi dengan BPD dan ta mirrul Mesjid” Kata Rahmat Ismail,Sabtu (19/8/2023).