FAKTAPUBLIK.ID – Sosialisasi mengenai tata cara pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo di Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, mendapat sorotan tajam dari masyarakat setempat. Ismail Malatani, tokoh masyarakat sekaligus Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Paguyaman Pantai, mengungkapkan kekecewaannya terkait pelaksanaan kegiatan tersebut yang dinilai penuh kejanggalan.
Menurut Ismail, sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai mekanisme pemilihan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur, serta calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kabupaten Boalemo, diduga tidak diketahui oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwascam) Paguyaman Pantai.
Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah keterlibatan tim sukses dari salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam acara tersebut. Tim sukses tersebut diduga terlibat langsung dalam pengantaran undangan kepada masyarakat, sebuah tugas yang seharusnya dinilai menjadi kewajiban Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), bukan tim sukses dari calon tertentu.
Ismail menilai tindakan ini sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip pemilu yang seharusnya bersih dan adil.
“Kenapa tim sukses yang dilibatkan dalam acara sosialisasi ini, bukan petugas yang berwenang seperti PPS atau PPK? Ini jelas bisa merusak integritas pemilu kita,” ujarnya dengan nada kesal kepada faktapublik.id, Kamis (14/11/2024).
Ismail, yang juga dikenal sebagai sosok yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi, menegaskan bahwa tindakan KPU Provinsi Gorontalo tersebut dikhawatirkan merugikan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan Pilkada.
“Kami, sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi prinsip demokrasi, sangat keberatan dengan tindakan yang dilakukan KPU Provinsi Gorontalo. ini dinilai merupakan bentuk pelanggaran pemilu,” tambahnya dengan tegas.
Sementara itu, pihak Panwascam Paguyaman Pantai juga menanggapi hal ini dengan serius. Batman Said, selaku Ketua Panwascam Paguyaman Pantai, menyatakan bahwa mereka tidak pernah diberitahukan terkait dengan kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh KPU Provinsi Gorontalo.
“Kami baru mengetahui adanya kegiatan ini melalui postingan di WhatsApp teman-teman. Kami juga tidak hadir karena pada saat yang sama kami sedang melakukan pengawasan di tempat lain, kami ada di Bukit Karya Towayu. Lebih jelasnya tidak ada pemberitahuan,” ujar Batman Said kepada media ini, Kamis (14/11/2024) malam.
Tentunya dengan kejadian ini, KPU Provinsi Gorontalo diharapkan dapat memberikan penjelasan demi memastikan pelaksanaan Pilkada Boalemo tetap berjalan dengan adil dan sesuai dengan aturan yang berlaku.(*) Ly






