Laporan Jurnalis Fakta Publik, Jemi Bakio
FAKTAPUBLIK.ID, POHUWATO -Bonus demografi ditandai dengan ledakan penduduk usia kerja atau produktif, yakni usia 15 hingga 64 tahun. Sederhananya, bonus demografi merupakan keuntungan ekonomi yang didapat karena bertambahnya usia produktif sebagai akibat minimnya kelahiran atau jumlah bayi yang dilahirkan dalam satu tahun.
Kejadian ini yang menurut Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Pohuwato,Nasir Giasai, bisa menciptakan dua kemungkinan, yakni sebagai peluang apabila bisa disiasati dan diantisipasi, juga dapat menjadi sebuah malapetaka apabila tidak dibarengi dengan skill dan kemampuan individual generasi saat ini.
“Generasi kita sudah harus kita persiapkan.Jika kita tidak benahi sekarang, maka akan kalah dengan generasi-generasi yang ada di negara lain,” Kata Nasir saat membuka kegiatan Perkemahan Aksi Siaga Penggalang tingkat Kwartir Ranting Marisa, Rabu (09/08/2023).
Selain itu, Nasir menuturkan bahwa kurikulim belajar siswa kembali mengalami perubahan, saat ini Indonesia menerapkan kurikulum berbasis merdeka belajar. Hal ini pun menurut Nasir sudah bersesuaian dengan gerakan-gerakan pramuka, sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
“Insha Allah, pada intinya kita sudah siap secara mental, secara leadership untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2035 mendatang. Kalau hitung-hitungan dari sekarang kurang lebih sekitar 25 tahun mendatang usia adik-adik adalah usia produktif,” tuturnya.





