FAKTAPUBLIK.ID – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan remaja, Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo bekerja sama dengan Puskesmas Botumoito menyelenggarakan kegiatan bertajuk Aksi Bergizi di SMP Negeri 1 Botumoito. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 150 siswa dari kelas 7, 8, dan 9, serta melibatkan guru, tenaga kesehatan, dan pihak sekolah secara menyeluruh.
Kegiatan ini tidak sekadar seremonial, melainkan dirancang sebagai pendekatan holistik yang memadukan edukasi, intervensi gizi, dan pelayanan kesehatan langsung kepada peserta didik. Acara diawali dengan senam pagi bersama, yang bertujuan untuk mendorong kebiasaan aktivitas fisik sejak dini. Aktivitas fisik yang rutin diyakini berperan penting dalam menjaga metabolisme tubuh dan meningkatkan konsentrasi belajar siswa.

Usai senam, peserta menikmati sarapan bergizi yang telah disiapkan. Sarapan sehat ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga merupakan bentuk intervensi langsung dalam kampanye peningkatan asupan gizi seimbang di kalangan remaja.
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah edukasi tentang anemia pada remaja putri, yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan akses terbatas terhadap sumber gizi berkualitas. Pemberian tablet tambah darah (TTD) menjadi bagian penting dari intervensi ini. Komitmen bersama para siswi untuk rutin mengonsumsi TTD diharapkan mampu menurunkan prevalensi anemia yang dapat berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar, produktivitas, dan daya tahan tubuh mereka.
Materi edukatif disampaikan oleh dua narasumber berkompeten. Dr. Roni Imran memberikan penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi remaja, dengan pendekatan yang komunikatif dan sesuai usia peserta didik. Sementara itu, Ibu Siul Sumanti Lahay, SST, menyampaikan materi tentang pencegahan dan penanganan anemia, disertai penjelasan ilmiah yang mudah dipahami dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.

Tak kalah penting, kegiatan ini juga mencakup skrining Hemoglobin (HB) kepada para siswi sebagai bentuk deteksi dini terhadap gejala anemia. Langkah ini menjadi wujud konkret dalam strategi promotif dan preventif pelayanan kesehatan masyarakat. Selain itu, seluruh siswa turut mendapatkan pelayanan kesehatan gratis yang disediakan langsung oleh tim dari Puskesmas Botumoito.(*) Ly





