FAKTAPUBLIK.ID, – Sebuah capaian membanggakan kembali diraih oleh Kabupaten Boalemo. Melalui kerja keras dan dedikasi Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo, boalemo resmi dinyatakan lolos dalam program nasional Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) tahun 2025, yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI melalui Direktorat Kemajuan Kebudayaan.
Kabar gembira tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Kebudayaan, Abdul Faris A. Babuta, S.Ag, saat ditemui di ruang kerja Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo beberapa waktu lalu, Rabu (7/5/2025). Ia menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama Kabupaten Boalemo masuk dalam program Gerakan Seniman Masuk Sekolah atau GSMS.
“Jadi gerakan Seniman Masuk Sekolah, Alhamdulillah program kami di bidang kebudayaan itu, ada salah satu program memang mungkin pertama kali juga di Kabupaten Boalemo gerakan Seniman Masuk Sekolah. Gerakan Seniman Masuk Sekolah ini dilaksanakan sesuai perintah Menteri Kebudayaan RI melalui Direktorat Kemajuan Kebudayaan,” ujarnya.
Menurut Kabid Kebudayaan,Abdul Faris, perjuangan untuk membawa Boalemo masuk dalam program GSMS tidaklah singkat. Sejak tahun 2024, pihaknya telah mengajukan proposal, namun belum membuahkan hasil. Baru pada tahun 2025, Boalemo akhirnya dinyatakan lolos.
“Alhamdulillah dari tahun kemarin kami mengusulkan Boalemo untuk masuk namun pada tahun 2024 kemarin tidak lolos. Alhamdulillah yang berikut ini kami lolos, sesuai dengan surat dari pengelola atau ketua gerakan Seniman Masuk Sekolah RI itu. Yang lolos itu Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo, dari 200 sekian kabupaten/kota yang mengusulkan seluruh Indonesia,” jelasnya.
Dari 30 sekolah yang diusulkan oleh Boalemo terdiri dari 15 SD dan 15 SMP,sebanyak 20 sekolah dinyatakan lolos oleh Kementerian. Program ini dibiayai langsung melalui APBN dan bertujuan untuk mengisi kekosongan guru seni di sekolah-sekolah.
“Jadi tujuan dari GSMS itu untuk mengisi guru-guru seni, sampai dengan sekarang ini sudah tidak ada lagi di sekolah. Jadi GSMS ini memberikan pelajaran kepada siswa-siswi bagaimana mereka untuk berkreasi,” katanya.
Program ini akan dilaksanakan mulai bulan Juni hingga September 2025. Setiap seniman akan memberikan pembinaan selama 19 kali pertemuan, didampingi oleh guru yang ditunjuk pihak sekolah.
“Pelaksanaannya itu 19 kali pembelajaran, jadi pembimbingnya dulu 19 kali pertemuan dari bulan Juni sampai dengan September. Pembimbingan itu 4 bulan atau 19 kali pertemuan, dan honornya itu dibayar oleh pemerintah pusat. Yang akan melanjutkan mengajar tentang kesenian itu adalah guru pendamping/pengajar yang ditunjuk oleh sekolah,” tambah Faris.
Sebagai puncak dari seluruh rangkaian pembelajaran, pada bulan kelima akan digelar pertunjukan seni atau ajang unjuk karya para siswa.
“Jadi masuk bulan ke lima adalah pementasan. Para siswa akan tampil pada kegiatan pagelaran budaya,” pungkasnya.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo patut diapresiasi atas komitmen dan upayanya yang konsisten dalam memperjuangkan pengembangan seni dan budaya di tingkat sekolah.(*) Ly