Kegiatan Akbar,Seminar Kebudayaan dan Peradaban Siap Digelar,Dinas Pendidikan Pegang Peran Sentral

FAKTAPUBLIK. ID,- Seperti bumi dan seisinya yang terus bergerak dan berkembang, demikian pula yang dilakukan oleh Bupati Rum Pagau dan Wakil Bupati Lahmudin Hambali yang tak henti berinovasi dalam pembangunan daerah, menghadirkan berbagai terobosan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga membangkitkan semangat dan harapan baru agar Boalemo bisa melangkah lebih maju ke depan. Salah satu gebrakan yang belum pernah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya adalah menggelar kegiatan besar berskala nasional, yaitu Seminar Kebudayaan dan Peradaban.

Seminar ini rencananya akan diadakan selama tiga hari, dari tanggal 17 hingga 19 Mei 2025, di kawasan wisata Pantai Bolihutuo, Kecamatan Botumoito. Pemerintah Kabupaten Boalemo menargetkan sekitar 500 orang yang akan hadir, termasuk berbagai tokoh penting dan masyarakat dari berbagai kalangan. Ini merupakan seminar kebudayaan dan peradaban pertama yang pernah digelar di Boalemo, dan menjadi tonggak awal untuk menjadikannya agenda rutin setiap tahun.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boalemo dipercaya langsung oleh Bupati dan Wakil Bupati untuk memegang kendali acara ini. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Irwan Dai, didaulat sebagai ketua panitia, sementara Kepala BKPSDM Rahmat Biya menjadi wakil ketua.

“Pemerintah Daerah, Bupati dan Wakil Bupati memberikan kepercayaan kepada saya sebagai ketua panitia dan kepada wakil ketua panitia Kepala BKPSDM Kabupaten Boalemo, Rahmat Biya,” kata Irwan Dai kepada media ini, Rabu, (7/5/2025).

Persiapan kegiatan ini pun terus dimatangkan. Ketua panitia,Irwan Dai mengatakan bahwa pihaknya sudah dua kali melakukan rapat besar, yang pertama membahas pembentukan panitia dan program kegiatan, dan yang kedua menghadirkan kepala-kepala sekolah se-Kabupaten Boalemo. Selain itu, tim juga sudah meninjau langsung lokasi untuk memastikan titik-titik kegiatan yang akan digunakan selama seminar.

“Setelah rapat pertama kami langsung turun ke lokasi dan selanjutnya rapat ke dua kami menghadirkan kepala kepala sekolah di kabupaten Boalemo”, jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang (Kabid) kebudayaan, Abdul Paris A. Bubata menerangkan bahwa di hari pertama, Sabtu,(17/5/2025) acara akan dimulai dengan kegiatan yang penuh makna dan semangat kebersamaan, seperti senam sehat, donor darah, dan penanaman pohon di sekitar kawasan Pantai Bolihutuo. Selanjutnya, berbagai lomba edukatif yang berbau budaya akan digelar, melibatkan siswa-siswi dari tingkat TK, SD, dan SMP se Kabupaten Boalemo.

Para peserta akan menampilkan cerita rakyat, sejarah, dan dongeng dalam bahasa Gorontalo asli yang sesuai dengan ejaan baku. Selain itu, ada juga lomba pantun tradisional (lohidu atau paiya hungolopoli), serta sajak khas Gorontalo yang disebut tuja’i.

“Lomba ini sengaja dirancang agar kita semakin dekat dan bangga dengan budaya daerah” jelas Kabid Kebudayaan, Abdul Faris A. Babuta atau yang akrab disapa Paris.

Masih di hari yang sama, akan digelar lomba tarian tradisional Gorontalo seperti tarian saronde, dan tarian tidi.

Paris menjelaskan bahwa penekanan diberikan pada tarian tradisional murni, bukan tarian kreasi.

“Tarian tradisional itu bukan tarian kreasi, karena tarian kreasi sudah ada perpaduan dengan tarian modern. Yang dinilai itu tarian tradisional asli budaya Gorontalo,” tegasnya.

Untuk siswa TK, disiapkan lomba melukis kreatif yang dirancang untuk merangsang imajinasi, bukan hanya mewarnai gambar.

“Lomba melukis kreatif memberikan ruang besar bagi siswa TK untuk berimajinasi, misalnya melukis gunung, laut, sungai, atau pohon-pohon,” jelas Paris.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo,Paris mengatakan bahwa dimalam 17 Mei akan digelar temu kader budaya yang diramaikan dengan pentas seni dan musik hiburan.

“Momen ini sekaligus jadi ajang silaturahmi antara pelaku budaya, tokoh masyarakat, dan generasi muda yang peduli pada warisan leluhur” Tambahnya.

Agenda berlanjut ke hari kedua dengan lomba-lomba final hingga puncaknya pada 19 Mei 2025 dalam bentuk seminar nasional.

Minggu 18 Mei 2025, acara akan kembali dipadati dengan lomba-lomba budaya, terutama tarian tradisional yang akan dinilai langsung oleh tim juri. Malam harinya akan digelar grand final, di mana para finalis lomba akan menunjukkan performa terbaik mereka.

Hari ketiga, 19 Mei, menjadi puncak dari seluruh rangkaian acara, yaitu seminar nasional kebudayaan dan peradaban. Seminar ini akan diisi oleh para tokoh besar yang sudah dikenal secara nasional, antara lain:

1.Yori Antar, Arsitek nasional sekaligus penggagas Arsitektur Nusantara, yang dikenal luas melalui kerja pelestarian rumah adat Indonesia dan keterlibatannya dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Melalui arsitektur berbasis budaya lokal, Yori mendorong pendekatan desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga memuliakan identitas bangsa.

2. Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto,Wali Kota Makassar yang juga urban planner. Tokoh ini dikenal atas inovasi tata kota berbasis kearifan lokal, seperti program Lorong Wisata, Sombere dan Smart City, serta kebijakan penataan ruang kota yang inklusif dan berakar budaya.

3. Prof. Dr. Eduart Wolok, ST., MT. – Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG), akademisi teknokrat yang memadukan kebijakan pendidikan tinggi dengan upaya pelestarian budaya lokal. Ia aktif membangun sinergi antara kampus dan masyarakat, khususnya dalam penguatan karakter kebangsaan melalui pendidikan dan riset berbasis kultural.

4. Drs. H. Rum Pagau.,Bupati Boalemo dan penggagas utama seminar, yang dijuluki “Panglima Pembangunan” . Di bawah kepemimpinannya, Boalemo menempatkan kebudayaan sebagai instrumen pembangunan jangka panjang.

Selanjutnya, Kepala Bidang Kebudayaan,Paris menjelaskan bahwa seminar ini tidak akan berhenti di sini saja.

“Kenapa kegiatan ini disebut seminar pertama atau ke satu, karena kegiatan ini insya Allah setiap tahun akan berkelanjutan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Seminar ini juga akan melibatkan semua elemen masyarakat dan pemerintahan. Dari Forkopimda, DPRD, SOPD, OPD, pimpinan perbankan, partai politik, kepala desa, camat, tokoh adat, tokoh agama, hingga seluruh organisasi yang ada di Kabupaten Boalemo, semuanya akan ambil bagian. Tidak ketinggalan, perusahaan swasta seperti PT Tolangogula dan PT Arta Surya juga ikut dilibatkan.

Panitia juga telah membentuk tim internal khusus di Dinas Pendidikan untuk mendukung suksesnya acara ini. Dengan tema besar “Desain Pembangunan yang Berkebudayaan Menuju Boalemo sebagai Pusat Peradaban Teluk Tomini”, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi pemicu bagi lahirnya Boalemo yang lebih maju, lebih terbuka, dan tetap membumi dalam kekayaan budayanya. (*) Lily

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *